Ibu-ibu Palestina di Jalur Gaza bergulat dengan kehilangan yang sangat besar menjelang Hari Ibu di tengah serangan Israel yang tiada henti terhadap wilayah tersebut, Anadolu melaporkan.
Israel telah membunuh lebih dari 34.900 warga Palestina, dengan sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 78.500 orang, sejak 7 Oktober 2023 yang lalu saja.
Serangan gencar ini telah menyebabkan banyak ibu kehilangan anak-anak mereka, meninggalkan banyak anak yatim piatu.
Terlepas dari kesedihan dan kesulitan yang mereka alami, para ibu yang kehilangan anak, pasangan, dan kerabat mereka di wilayah kantong Palestina tetap bertahan hidup, menunjukkan ketangguhan yang luar biasa dalam menghadapi kesulitan.
Para ibu yang rumahnya hancur akibat serangan udara Israel dan kini tinggal di tenda-tenda di Rafah, akan menyambut Hari Ibu dengan duka, derita, dan kesakitan.
Hari Ibu di seluruh dunia jatuh pada tanggal yang berbeda dalam setahun, namun Hari Ibu Internasional diperingati pada hari Minggu kedua bulan Mei.
Para ibu di kawasan Al Mawasi Rafah, yang tidak ada air atau listrik dan hanya berupa lahan pertanian dan lahan, berharap bisa kembali ke rumah mereka secepatnya.
Para ibu berharap serangan Israel diakhiri agar mereka dapat kembali hidup aman bersama anak-anak dan orang-orang terkasih mereka. [SHR]