Setidaknya 26 warga Palestina, termasuk delapan anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel di kota Rafah di Gaza selatan, kata sumber medis kepada Anadolu pada hari Senin (6/5/2024).
Beberapa orang juga terluka dalam serangan yang menargetkan setidaknya 11 rumah di kota itu sejak Minggu malam, kata sumber tersebut.
Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan beberapa orang masih hilang di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.
Tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi segera pada hari Senin bagi warga Palestina di lingkungan timur Rafah dan meminta mereka untuk pindah ke kota al-Mawasi di Gaza selatan.
Sekitar 100.000 warga sipil Palestina diperkirakan tinggal di daerah yang akan dievakuasi, menurut Radio Militer Israel.
Meskipun ada penolakan global yang meningkat, Israel telah menyetujui rencana untuk melancarkan serangan darat di Rafah, tempat lebih dari 1,5 juta orang mengungsi dari serangan brutal Israel di Jalur Gaza.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap bahwa helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang pada walnya dituduhkan oleh Israel telah dibunuh oleh Perlawanan Palestina.
Tel Aviv, sebagai perbandingan, telah membunuh lebih dari 34.600 warga Palestina dan melukai 77.700 lainnya di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok di Wilayah Palestina.
Lebih dari tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur, mendorong 85 persen penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di samping blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang, pada bulan Januari, mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan negara tersebut untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. [SHR]