Israel Sengaja Tembak Nasreen Salem di Masjid Al-Aqsa

Di antara korban serangan di Masjid Al-Aqsa, 15 April, ialah jurnalis perempuan Nasreen Salem. Kepala wanita berjilbab ini ditembak oleh pasukan Israel.

Asosiasi jurnalis JSC menyebut, Salem bukan korban pertama serangan Israel terhadap jurnalis. Tapi serangan kali ini semakin menguatkan bahwa Israel sengaja menarget jurnalis dalam setiap aksi kekerasannya termasuk ketika menyerang Masjid Al-Aqsa, Jumat subuh, 15 April.

Mereka menarget jurnalis demi menutupi tindakan kriminalnya terhadap warga Palestina. Israel tak ingin insan media memberitakan aksi brutal pasukannya.

Dalam serangan Jumat subuh kemarin, pasukan Israel setidaknya menyerang tiga jurnalis. Mereka ialah wartawan foto Rami Al-Khatib, reporter wanita Nisreen Salem dan seorang jurnalis foto yang belum diketahui namanya.

JSC melaporkan, sejumlah tentara Israel memukul Al-Khatib sebelum membanting kameranya. Kepala Salem tertembak peluru-berbalut-karet ketika meliput serangan di Al-Aqsa. Sementara seorang wartawan foto lainnya juga dilaporkan terluka di lokasi.

JSC mengutuk tindakan kekerasan tentara Israel terhadap pekerja media. Tel Aviv secara terang-terangan melanggar hukum internasional. JSC menyerukan kepada organisasi internasional dan masyarakat internasional untuk menindak rezim Israel.

Sebelumnya, pasukan Israel menyerbu Masjid Aqsa di Yerusalem, Jumat subuh, 15 April 2022. Setidaknya 152 jemaah masjid terluka akibat serangan brutal ini. Dua di antaranya dalam kondisi kritis

Dari berbagai rekaman video, tampak pasukan Israel menembakkan gas air mata, granat setrum (stun grenade), peluru karet ke arah jemaah Palestina.

Sebagian besar korban telah dibawa ke rumah sakit. Semantara mata salah satu penjaga masjid terkena tembakan peluru karet.

Selain itu, setidaknya 400 jemaah ditangkap oleh pasukan Israel di masjid Al-Aqsa.

MEMO

Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *