Ulama Lebanon Haramkan Normalisasi dengan Israel


Ulama senior Lebanon Syeikh Abdul Amir Qabalan mengharamkan normalisasi hubungan diplomasi dengan Israel. Pernyataan itu disampaikan Amir kemarin dalam sebuah pidato seperti dilansir media berbasis di Beirut, el-Nashra. 

“Normalisasi dengan Israel terlarang secara agama dan moral,” kata ulama berusia 83 tahun itu. 

Menurutnya, normalisasi bukan hanya mengkhianati umat Islam tapi juga memuluskan implementasi proyek Amerika Serikat “Deal of The Century”. Dengan proyek yang diluncurkan awal tahun 2020 itu, kata dia, Pemerintahan Donald Trump ingin menyingkirkan isu Palestina dari perhatian dunia. 

Ia menyerukan umat Islam mengambil sikap tegas menentang pengkhianatan. Kepada negara-negara Arab yang belum lama ini menormalisasi hubungannya dengan Tel Aviv, Syeikh berpesan agar mereka membatalkannya. 

Dalam cermahnya, Amir juga mengutuk aksi terbaru serdadu Israel yang membakar sebuah gereja di Yerussalem. Ia bilang, perbuatan itu mencerminkan penghinaan Israel terhadap situs yang disucikan baik oleh umat Islam maupun Nasrani. 

Selain itu, tentara Israel menembak Ali Abul Alia, anak Palestina berusia 13 tahun di utara Yerussalem pada Jumat pagi, 4 Desember. Korban di bawah umur itu kemudian meninggal dunia pada malam harinya di rumah sakit.  

Tewasnya Ali kemudian memantik kemarahan berbagai kalangan terhadap Israel. “Tak ada anak yang pantas mati seperti ini,” kata legislator Kongres Amerika Serikat, Rashida Tlaib, mengecam Tel Aviv lewat twitter. 

Sementara kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyebut pembunuhan Ali menguatkan aksi terorisme Tel Aviv ada di semua level. “Selain itu, kejahatan harian pendudukan Israel menunjukkan betapa mengerikan dan kelirunya normalisasi antara negara-negara Arab dan Israel,” katanya seperti dilansir situs resmi Hamas.[]

Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *