Israel menghancurkan semua tenda dan bangunan lainnya di desa Badui Palestina Araqeeb di gurun Negev untuk ke-234 kalinya hari ini, Pusat Informasi Palestina melaporkan. Penduduk Badui di desa tersebut pun kembali mengungsi.
Menurut sumber lokal, pasukan polisi Israel dan pegawai dari otoritas pembangunan Badui –yang bertanggung jawab atas pembongkaran tersebut– menyerbu desa dan menghancurkan segalanya.
Akibatnya, puluhan warga Badui, termasuk anak-anak, sekali lagi menjadi tunawisma dan harus menderita karena kondisi cuaca gurun yang buruk sebelum mereka dapat membangun rumah sementara yang baru lagi.
Penduduk Araqeeb terus-menerus hidup dalam ketakutan karena mereka memperkirakan desa mereka akan dibongkar kapan saja setiap kali mereka berhasil membangun kembali rumah mereka. Sekitar 80 orang tinggal di rumah-rumah sederhana di desa tersebut.
Diperkirakan 80.000 warga Badui Palestina, yang memiliki kewarganegaraan Israel, tinggal di beberapa komunitas Negev, yang sering kali tidak mendapatkan layanan penting, termasuk air, listrik, dan fasilitas pendidikan.
Penghancuran Al-Araqeeb dan desa-desa lain di Negev diyakini merupakan kebijakan sistematis Israel yang bertujuan mengusir penduduk asli dari wilayah tersebut dan memindahkan mereka ke wilayah yang ditetapkan rezim Israel untuk membuka jalan bagi pembangunan dan perluasan komunitas Yahudi. Hal ini, menurut banyak kritikus Israel, adalah tindakan apartheid. [SHR]