Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, pada hari Jumat (17/5/2024) mengatakan bahwa mereka siap untuk perang jangka panjang dengan tentara Israel, Anadolu Agency melaporkan.
“Meskipun kami berkomitmen penuh untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami, kami siap menghadapi perang jangka panjang dengan musuh,” kata Juru Bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah, dalam pesan video.
Dia mengumumkan bahwa para pejuang Al-Qassam, dalam 10 hari terakhir, menargetkan 100 kendaraan militer tentara Israel dalam pertempuran di Jalur Gaza.
Abu Ubaidah juga mengatakan bahwa Militer Israel tidak mengumumkan seluruh kerugiannya di Gaza.
“Pejuang Brigade Al-Qassam memberikan pukulan telak terhadap musuh (tentara Israel) di kota Rafah timur,” klaim Abu Ubaidah.
Militer Israel melancarkan serangan ke Rafah pekan lalu, tempat lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina berlindung. Wilayah ini juga mencakup Penyeberangan Rafah di sisi Palestina, yang merupakan rute penting untuk bantuan kemanusiaan dan satu-satunya pintu gerbang wilayah tersebut ke dunia luar yang melewati Israel.
Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza setelah Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap bahwa helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang awalnya dituduhkan oleh Israel telah dibunuh oleh Kelompok Perlawanan Palestina.
Lebih dari 35.300 warga Palestina telah gugur di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 79.200 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Lebih dari tujuh bulan setelah serangan brutal Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. [SHR]