Sebuah drone militer AS MQ-9 ditembak jatuh di dekat Yaman oleh kelompok pejuang Houthi, kata dua pejabat AS pada hari Selasa (20/2/2024), penembakan jatuh yang kedua kalinya terjadi dalam beberapa bulan terakhir dan terjadi saling balas dendam hampir setiap hari antara kelompok tersebut dan Pasukan AS, lapor Reuters.
Kelompok pejuang Houthi, yang telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman selama hampir satu dekade, telah berulang kali melakukan serangan drone dan rudal sejak November di Laut Merah dan Selat Bab Al-Mandab terhadap kapal komersial dan militer. Pasukan AS dan Inggris telah merespons dengan beberapa serangan terhadap fasilitas Houthi namun, sejauh ini, gagal menghentikan serangan tersebut.
Salah satu pejabat, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan informasi awal menunjukkan bahwa pesawat tak berawak AS, yang dibuat oleh General Atomics, ditembak di dekat Hudaydah pada hari Senin (19/2/2024). Pejabat itu mengatakan informasi bisa berubah dan tidak menyebutkan apakah drone itu berada di wilayah udara internasional.
Pejabat kedua mengatakan drone itu ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara Houthi yang ditembakkan dari dekat Hudaydah.
Komentar para pejabat tersebut mengonfirmasi klaim Houthi bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah drone di dekat kota pelabuhan.
Pada bulan November, MQ-9 lainnya ditembak jatuh oleh Houthi dan dua drone ditembak jatuh oleh kelompok tersebut pada tahun 2019.
Kelompok Houthi mengatakan bahwa pada hari Senin, mereka juga telah menyerang kapal kargo Rubymar di Teluk Aden, yang berisiko tenggelam, meningkatkan pertaruhan dalam aksi mereka untuk mengganggu pelayaran global sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina dalam perang Gaza.
Meskipun ada serangan Barat terhadap mereka di Yaman, kelompok pejuang Houthi bersumpah untuk terus menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel sampai serangan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dihentikan. [SHR]