Ketua Dewan Politik Tertinggi kelompok Houthi di Yaman, Mahdi Al-Mashat menegaskan pada hari Jumat 916/2/2024) bahwa kelompoknya tidak akan mundur dalam mendukung Jalur Gaza, terlepas dari tantangan dan hasil setelah serangan di Gaza pada 7 Oktober.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam pidato sebelum demonstrasi besar-besaran di Ibu Kota Yaman, Sanaa, yang diserukan oleh kelompok Houthi untuk mendukung Gaza.
Di hadapan puluhan ribu pengunjuk rasa, Al-Mashat menyatakan: “Posisi kami tegas, baik di tingkat resmi maupun populer, dalam mendukung saudara-saudara kami yang tertindas di Gaza berdasarkan iman, moral dan nilai-nilai, dan kami tidak bisa mundur dari posisi ini, terlepas dari tantangan dan hasilnya.”
Dia menyerukan: “Segera hentikan agresi dan cabut pengepungan di Gaza karena itu adalah satu-satunya solusi dan pilihan bagi Israel, tidak peduli seberapa besar agresi atau serangan yang mereka lakukan.”
Mengenai kelanjutan serangan AS-Inggris di Yaman, Al-Mashat berkomentar: “Siapa pun yang menyerang negara kami akan mendapat tanggapan, apa pun hasilnya.”
Sejak 19 November, kelompok Houthi telah mulai menargetkan kapal kargo Israel atau kapal yang terkait dengan pendudukan di Laut Merah dengan rudal dan drone, dan menyatakan bahwa hal ini tidak akan berhenti sampai agresi Israel di Jalur Gaza berhenti.
Hal ini menyebabkan peningkatan biaya pelayaran secara global setelah banyak perusahaan menghindari koridor pelayaran penting, Terusan Suez, dan mengambil rute yang lebih panjang.
Washington dan London meresponsnya dengan membentuk koalisi internasional yang melancarkan serangan rudal dan udara terhadap situs Houthi di berbagai wilayah di Yaman. Namun hal ini tidak menghalangi kelompok Houthi untuk melanjutkan serangannya, mengumumkan bahwa serangan mereka kini mencakup semua kapal AS dan Inggris. [SHR]