Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas pada hari Rabu mengutuk “kejahatan” Otoritas Palestina (PA) terhadap anggota dan pejabatnya di Tepi Barat yang diduduki.
“Kejahatan terakhir adalah penyiksaan brutal terhadap mahasiswa Universitas Birzeit yang ditahan pada malam peringatan 30 tahun Hamas,” kata Juru Bicara Hamas, Abdul Latif Al-Qanou. Dia menggambarkan apa yang terjadi pada para mahasiswa sebagai “kejahatan dan pelanggaran yang tidak dapat diterima” dan tidak dapat ditoleransi.
“Pengungkapan mengerikan tentang pemukulan, tamparan, penyiksaan, penghinaan dan ancaman terhadap para mahasiswa ini membuktikan bahwa PA bersikeras melanggar hak asasi manusia dan mempermalukan orang-orang Palestina yang merdeka,” lanjut Al-Qanou. “Tindakan PA mencerminkan kebijakan non-patriotik yang bertentangan dengan perjanjian rekonsiliasi Aljazair.”
Mengakhiri pernyataannya, juru bicara tersebut menyampaikan salam Gerakan kepada mahasiswa Universitas Birzeit “yang terus membela hak mereka dari pelanggaran PA”.
Dia juga menyerukan faksi Palestina lainnya dan kelompok hak asasi manusia untuk memikul tanggung jawab mereka terkait perlindungan mahasiswa Palestina dan hak serikat mereka. [SHR]