Kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, memperingatkan Israel untuk tidak bermain api di kota suci Yerusalem. Peringatan itu disampaikan Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, lewat konferensi pers yang disiarkan televisi.
“Kami siap all out bertempur jika musuh melakukan kesalahan serius di wilayah pendudukan, Yerusalem,” katanya seperti dikutip Quds News Network, 26 Mei, mengingatkan Benjamin Netanyahu untuk menjaga sikapnya dan anak buahnya di kota suci “Alquds”.
Jika Israel kembali berbuat onar di Yerusalem, kata dia, Hamas tak segan memberikan pelajaran seperti pertempuran 10 hingga 21 Mei silam. Yahya menegaskan, Hamas siap meladeni serangan militer Israel.
“Serangan udara Israel baru-baru ini hanya menghancurkan lima persen terowongan bawah tanah kelompok perlawanan yang membentang dari Gaza hingga ke daerah-daerah yang diduduki Israel sejak 1948,” katanya. Sementara itu, “Gaza mampu meluncurkan ratusan roket ke wilayah Israel hingga sejauh 200 km lebih dalam satu menit.”
Yahya muncul di publik setelah menjadi target pembunuhan yang direncanakan Israel. Pada serangan ke Gaza 15 Mei lalu, pesawat tempur Israel dilaporkan telah menembakkan misil dengan sasaran kediaman Yahya di wilayah Khan Yunis. Tapi tidak ada laporan detail terkait korban serangan. Tokoh Hamas berusia 58 tahun ini disebut-sebut berperan penting dalam perkembangan teknologi tempur Hamas.[]