Setidaknya 62.686 warga Palestina telah tewas dalam perang genosida Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, sementara delapan orang lainnya meninggal karena kelaparan di wilayah tersebut, demikian disampaikan Kementerian Kesehatan pada hari Minggu.
Sebuah pernyataan kementerian menyebutkan bahwa 64 jenazah telah dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir, sementara 278 orang terluka, sehingga jumlah korban luka menjadi 157.951 dalam serangan Israel.
“Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambahnya.
Kementerian juga mencatat 19 warga Palestina tewas dan lebih dari 123 lainnya luka-luka akibat tembakan tentara Israel saat berupaya mendapatkan bantuan kemanusiaan dalam 24 jam terakhir. Hal ini menjadikan total korban tewas saat mencari bantuan menjadi 2.095 orang, dengan lebih dari 15.431 lainnya luka-luka sejak 27 Mei.
Kementerian mengatakan delapan warga Palestina lainnya, termasuk seorang anak, meninggal dunia akibat malnutrisi dan kelaparan dalam 24 jam terakhir. Hal ini menjadikan jumlah korban tewas akibat kelaparan sejak Oktober 2023 menjadi 289 orang, termasuk 115 anak-anak.
Sejak 2 Maret, otoritas Israel telah menutup semua perlintasan perbatasan Gaza, yang menyebabkan 2,4 juta penduduk wilayah tersebut dilanda kelaparan.
Sebuah penilaian keamanan pangan yang didukung PBB telah mengonfirmasi terjadinya kelaparan di Gaza utara dan diperkirakan akan menyebar lebih jauh ke selatan pada akhir September. [SHR]