PBB memperingatkan bahwa anak-anak di Jalur Gaza bisa mulai mati kehausan jika blokade bahan bakar Israel selama lebih dari 100 hari tidak dicabut.
“Bahan bakar, untuk menyatakan hal yang jelas, sangat penting untuk memproduksi dan mengolah serta mendistribusikan air kepada lebih dari 2 juta orang yang tinggal di dalam Gaza,” kata Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers, seraya menambahkan: “UNICEF memperingatkan bahwa jika blokade bahan bakar yang masuk ke Gaza selama lebih dari 100 hari tidak berakhir, anak-anak mungkin akan mulai mati kehausan.”
Dujarric mengatakan warga Palestina terbunuh dan terluka, termasuk “laporan tentang orang-orang yang ditembaki di dekat lokasi distribusi yang dimiliterisasi non-PBB pada rute yang ditetapkan oleh otoritas Israel bagi PBB untuk mengumpulkan truk yang membawa bantuan”.
Ia melaporkan bahwa misi untuk mengambil bahan bakar yang tersimpan di Rafah telah selesai, dan bahan bakar sekarang menjalankan layanan penting di Gaza selatan.
“Bahan bakar itu dialokasikan untuk menjalankan layanan penting di selatan, sehingga memberi kita lebih banyak waktu,” kata Dujarric. “Namun, kecuali bahan bakar benar-benar dikirim ke Gaza, jalur-jalur kehidupan ini akan segera terputus.”

“Jika operasi penyelamatan nyawa kami terhenti, orang-orang tidak akan mampu bertahan hidup,” katanya.
Dujarric menyatakan bahwa pada hari Senin, enam dari 14 gerakan kemanusiaan yang direncanakan, termasuk pengambilan jenazah dan pengiriman air, ditolak Israel.
Ketika ditanya apakah sudah waktunya untuk inisiatif global baru untuk mengakhiri konflik, ia berkata: “Angka tragis yang Anda sebutkan berbicara sendiri tentang kengerian yang terjadi di Gaza,” mengacu pada ribuan orang yang terbunuh. “Orang-orang terbunuh hanya karena mencoba mendapatkan makanan, sementara sistem distribusi kemanusiaan yang dimiliterisasi tidak memenuhi prasyarat apa pun untuk sistem kemanusiaan yang berfungsi, adil, independen, dan tidak memihak.” [SHR]