Langkah Cerdas Hamas Gelar Prosesi Unik Saat Bebaskan 4 Tentara Wanita Israel

Kelompok Perlawanan Palestina, Hamas menyerahkan tawanan mereka; empat tentara wanita Israel pada hari Sabtu (25/1/2025) berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel. Proses penyerahan ini merupakan bagian dari tahap kedua kesepakatan gencatan senjata pertama di Gaza.

Tindakan Hamas dalam menyerahkan empat tawanan militer tersebut kepada Palang Merah Internasional, disertai dengan sejumlah prosesi yang oleh media Israel disebut sebagai bentuk “penghinaan” terhadap tentara Pendudukan.

Pasukan Perlawanan memasang spanduk di bawah panggung penyerahan tawanan yang menarik perhatian banyak orang. Spanduk tersebut menampilkan gambar pejabat tinggi rezim Zionis, termasuk Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, dengan label “Penjahat Zionis-Nazi” dalam bahasa Arab, dan tulisan dalam bahasa Ibrani: “Zionisme tidak akan Menang”.

Dalam prosesi pembebasan tawanan di Palestine Square tersebut, tampak keempat tentara wanita yang dibebaskan mengenakan seragam militer Israel itu tersenyum dan melambaikan tangan di atas panggung saat mereka diserahkan kepada perwakilan Komite Palang Merah Internasional. Mereka yang namanya diserahkan oleh Hamas pada hari Jumat (24/1/2025) tersebut adalah Liri Albag (19), Daniella Gilboa (20), Karina Ariev (20), dan Naama Levy (20). Sebagai gantinya, rezim Zionis dijadwalkan akan membebaskan 200 tawanan Palestina. Saat ini, pihak Israel dikabarkan sedang mempersiapkan proses tersebut. 

Hal yang menarik perhatian media adalah ketika pasukan Kataib Al-Qassam yang berada di atas panggung, juga tampak melambaikan tangan sambil memegang senjata Tavor, senjata khusus pasukan elite Israel. 

Beberapa media Israel menyatakan kemarahan atas prosesi tersebut, dan menyebutnya sebagai penghinaan terhadap rezim Zionis. Situs Walla mengutip seorang sumber militer yang mengatakan, “Hamas sengaja menampilkan pasukan khususnya untuk berdiri di samping tentara kami yang ditawan. Mereka memegang senjata yang dirampas dari tentara kami pada 7 Oktober.” 

Hal menarik lainnya adalah ketika pembebasan kelompok tawanan Israel tahap kedua tersebut juga dilepas dengan membawa paket hadiah atau beragam souvenir dari Hamas. Sebelumnya, pada tahap pertama pertukaran tawanan, tiga tawanan wanita Israel yang dibebaskan juga menerima hadiah serupa. Paket hadiah tersebut meliputi peta Jalur Gaza, foto-foto tawanan itu selama masa penahanan, dan piagam penghargaan berupa sertifikat sebagai bukti “kelulusan” mereka dalam pelajaran atau kursus bahasa Arab. 

Langkah cerdas Hamas menggelar prosesi unik dalam melepas tawanan mereka ini menjadi sorotan media internasional dan para analis. Mereka menilai tindakan simbolis seperti pemasangan spanduk dan penyerahan hadiah oleh Kelompok Perlawanan Gaza tersebut sebagai upaya untuk mempermalukan rezim Zionis, baik secara psikologis maupun politis. Di sisi lain, reaksi media Israel yang marah mencerminkan sensitivitas tinggi terhadap citra tentara dan rezim mereka yang saat ini benar-benar terpuruk di mata dunia. [SHR]

Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *