Kelompok Perlawanan Palestina, Hamas mengumumkan pada hari Sabtu (18/1/2025) bahwa Israel telah gagal mencapai tujuannya dalam perang genosida di Jalur Gaza, Anadolu Agency melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan setelah Rezim Israel menyetujui gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tawanan di Gaza, Hamas mengatakan: “Pendudukan gagal mencapai tujuan agresifnya dan hanya berhasil melakukan kejahatan perang yang mempermalukan kemanusiaan.”
Kelompok tersebut menekankan bahwa “Operasi Badai Al-Aqsa (oleh faksi-faksi Palestina pada 7 Oktober 2023) menunjukkan persatuan antara warga Palestina dan Perlawanan mereka serta mematahkan arogansi musuh.”
“Kami memaksa Rezim Pendudukan untuk menghentikan agresinya terhadap rakyat kami dan menarik diri meskipun ada upaya Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk memperpanjang perang dan melakukan pembantaian lebih lanjut,” tambahnya.
“Kejahatan yang dilakukan oleh para petinggi dan tentara musuh akan dituntut, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan,” janji Hamas.
Kelompok ini juga menggarisbawahi bahwa “tugasnya saat ini adalah segera memberikan bantuan, memberikan perlindungan bagi masyarakat, menyembuhkan luka-luka mereka, memulangkan keluarga-keluarga yang kehilangan tempat tinggal, dan melakukan pembangunan kembali”.
Qatar mengumumkan perjanjian gencatan senjata tiga fase pada hari Rabu (15/1/2025) untuk mengakhiri lebih dari 15 bulan serangan mematikan Israel di Jalur Gaza dan gencatan senjata akan mulai berlaku pada hari Minggu 919/1/2025) pukul 06.30GMT. [SHR]