Pelapor Khusus PBB tentang Hak Asasi Manusia atas Air Minum dan Sanitasi yang Aman mengatakan pada hari Senin bahwa “militerisasi air” yang dilakukan Israel di Wilayah Pendudukan Palestina adalah bagian dari kebijakan “apartheid air dan teritorial”, Anadolu Agency melaporkan.
Memperhatikan bahwa penduduk Gaza hidup dengan rata-rata 4,7 liter air per orang, per hari, Pedro Arrojo-Agudo, dalam konferensi pers di Jenewa, mengingatkan bahwa jumlah tersebut jauh di bawah batas minimum yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia. kebutuhan dalam keadaan darurat – 15 liter.
Satu-satunya sumber air tawar alami adalah akuifer pesisir, kata Arrojo-Agudo, seraya menambahkan bahwa penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa terpaksa memompa air tiga kali lebih banyak daripada yang diterima akuifer melalui pengisian ulang secara alami, sehingga mengakibatkan “intrusi laut yang intens dan salinisasi”.
“Selain itu, Israel telah memblokir 70 persen bahan yang dibutuhkan untuk membangun dan mengoperasikan instalasi pengolahan limbah karena ‘penggunaan ganda’, sehingga menghambat pengolahan limbah yang tepat, yang telah menyebabkan kontaminasi tinja secara progresif pada air tanah,” tambahnya. [SHR]