Israel menolak mengoordinasikan masuknya tim medis untuk vaksinasi polio di sebelah timur Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong tersebut pada hari Kamis, Anadolu Agency melaporkan.
“Daerah ini memiliki persentase besar dari kelompok sasaran anak-anak,” tambah Kementerian dalam sebuah pernyataan.
Kementerian mengimbau lembaga-lembaga terkait “untuk segera melakukan intervensi guna memastikan keberhasilan aksi vaksinasi dengan menjangkau semua anak di mana pun mereka berada”.
Tahap kedua dari vaksinasi polio untuk anak-anak Palestina di Gaza selatan dimulai pada hari Kamis.
Lebih dari 189.000 anak telah divaksinasi pada tahap pertama di Gaza tengah.
“Hari ini kami memulai aksi vaksinasi polio tahap kedua di kota Khan Yunis,” kata Dr. Abdul Hadi Seyam kepada Anadolu.
“Aksi ini menargetkan anak-anak di bawah usia sepuluh tahun, dan terdapat minat yang besar dari para orang tua untuk memvaksinasi anak-anak mereka terhadap penyakit serius ini,” tambah Seyam.
Dia lebih lanjut mencatat bahwa tim medis bekerja dengan seluruh kemampuan mereka untuk memvaksinasi sebanyak mungkin anak-anak di Jalur Gaza.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 40.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, gugur dan hampir 94.300 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang terus berlanjut terhadap wilayah kantong tersebut telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sehingga menyebabkan sebagian besar wilayah tersebut hancur.
Israel menghadapi dakwaan Mahkamah Internasional atas tindakan genosidanya di Gaza. [SHR]