Sekitar 100.000 warga Palestina yang mengungsi di bagian timur kota Deir al-Balah di Gaza tidak memiliki tempat untuk mencari perlindungan dari pemboman besar-besaran pasukan Israel, karena Israel menghancurkan 20 pusat perlindungan selama dua hari terakhir setelah mengeluarkan perintah evakuasi, kata pemerintah kota pada hari Sabtu.
Dalam sebuah pernyataan singkat, pemerintah kota mengungkapkan bahwa “100.000 warga Palestina telah mengungsi dari bagian timur kota dalam dua hari terakhir, dan 20 pusat penampungan tidak dapat beroperasi karena pemboman dan perintah evakuasi Israel”.
Sejak dimulainya operasi badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, warga Palestina di Gaza terpaksa pindah berulang kali berdasarkan perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh Israel.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Israel mengeluarkan 16 perintah evakuasi antara 1 Juli dan 21 Agustus, dan memaksa sekitar 213.000 warga Palestina mengungsi dari awal Agustus hingga 16 bulan tersebut.
Data PBB menunjukkan sembilan dari 10 orang di Gaza menjadi pengungsi akibat serangan Israel. Statistik organisasi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar warga Palestina di Gaza terpaksa pindah setidaknya sebulan sekali. [SHR]