Warga Palestina melanjutkan protes mereka di dekat pagar perbatasan dengan Israel selama 9 hari berturut-turut pada hari Selasa untuk mengecam serangan ilegal pemukim Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, Anadolu Agency melaporkan.
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan membakar ban, di tengah yel-yel yang mengutuk serangan pemukim ke lokasi konflik, menurut seorang reporter Anadolu.
“Kita harus hidup bebas di Gaza seperti semua orang di seluruh dunia!” teriak seorang pengunjuk rasa yang menyebut namanya Youssef kepada Anadolu.
“Pendudukan [Israel] akan menanggung akibat dari blokadenya terhadap Gaza dan serangan ke Masjid Al-Aqsa,” tambahnya.
Sejumlah pemukim ilegal Israel memaksa masuk ke kompleks Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi pada hari Senin (25/9/2023) untuk merayakan hari raya Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender Yahudi.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia.
Sejak tahun 2007, Jalur Gaza telah menderita karena blokade Israel yang melumpuhkan dan telah merampas banyak komoditas penting bagi sekitar 2,3 juta penduduknya, termasuk makanan, bahan bakar dan obat-obatan. [SHR]