Ratusan Tahanan Palestina Mogok Makan Tanpa Batas
Ratusan warga Palestina yang ditahan di dalam fasilitas penahanan di seluruh wilayah pendudukan telah melancarkan mogok makan tanpa batas waktu untuk memprotes penganiayaan yang dilakukan oleh pasukan layanan penjara dan penggerebekan dengan kekerasan di sel mereka.Direktur Kantor Pers Tahanan Palestina, Ahmed Al-Kudra, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (17/8/2023) bahwa hampir 1.000 tahanan melakukan mogok makan, mulai pukul 7 malam waktu setempat (1600 GMT), “untuk memprotes agresi administrasi penjara”.Kudra mendesak warga Palestina untuk memobilisasi dan “turun ke jalan” untuk mendukung para tahanan.Dia meminta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki untuk mengadakan demonstrasi pada hari Jumat untuk memprotes serangan “brutal” terhadap tahanan.Ketegangan terjadi setelah administrasi penjara Negev di bagian selatan wilayah pendudukan Israel menggerebek bagian ketiga dan keempat penjara tersebut, dan memindahkan tahanan ke daerah lain.Baru-baru ini, Layanan Penjara Israel (IPS) mulai melakukan penggerebekan dengan kekerasan terhadap sel-sel di penjara Negev atas perintah Menteri Israel yang agresif, Itamar Ben-Gvir.Dalam hal ini, Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina dan Masyarakat Tahanan Palestina menganggap IPS bertanggung jawab penuh atas keselamatan para tahanan di penjara Negev.Gerakan Perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza mengatakan agresi brutal Israel terhadap tahanan Negev adalah “kejahatan yang tidak akan ditoleransi”.Pejabat Senior Hamas, Zaher Jabarin menyatakan bahwa agresi terhadap tahanan Negev terjadi selaras dengan kunjungan Ben-Gvir baru-baru ini ke penjara Ofer. Apa yang terjadi di penjara Negev mencerminkan niat jahat Ben-Gvir terhadap para tahanan di lapangan, tambahnya.Dia memperingatkan terhadap desakan rezim pendudukan Israel untuk melakukan agresi terhadap tahanan Palestina, dan menekankan bahwa perjuangan melawan penindasan semacam itu tidak hanya dilakukan di penjara-penjara Israel.Gerakan Perlawanan Jihad Islam juga mengutuk serangan tersebut dan menyatakan bahwa serangan tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja.Dilaporkan ada lebih dari 7.000 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel. Organisasi hak asasi manusia mengatakan Israel melanggar semua hak dan kebebasan yang diberikan kepada tahanan berdasarkan Konvensi Jenewa Keempat.Tahanan Palestina ditahan dalam waktu lama tanpa didakwa, diadili, atau dihukum, dan ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Kelompok advokasi menggambarkan penggunaan penahanan oleh Israel sebagai “taktik bangkrut” dan telah lama meminta Israel untuk menghentikan penggunaannya. [SHR]