Sebuah kelompok seniman gerilya telah menempelkan poster di beberapa bagian London untuk meminta Marvel Studios membatalkan tampilnya “superhero” Israel di salah satu filmnya yang akan datang.
Marvel mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan menghidupkan kembali Sabra, karakter Israel yang pertama kali diperkenalkan di salah satu komiknya pada tahun 1980, untuk film Captain America berikutnya. Hal ini disambut kecaman oleh kelompok pro-Palestina.
Protes Stencil – “subvertiser” yang sering menggantikan ruang iklan di London dengan poster politik, mengatakan pada Rabu kemarin bahwa keputusan studio milik Disney untuk menghidupkan kembali karakter Badan Intelijen Israel tak hanya “melampaui normalisasi penindasan kolonial Israel dan apartheid- bahkan memuliakannya”.
Anggota Stensil Protes, Ben mengatakan kepada The New Arab bahwa kelompok itu telah mengikuti jejak yang ditetapkan oleh para juru kampanye menentang kebangkitan Sabra secara internasional, termasuk penggunaan poster-poster subvertising di California.
“Kami mengobrol dengan teman-teman Palestina, dan memutuskan untuk membawa kampanye ke jalan-jalan London juga,” kata mereka.

Poster-poster tersebut menampilkan penggambaran Marvel tentang karakter yang mengenakan pakaian superhero yang dibuat dari bendera Israel, dengan pesan “Apartheid ain’t no superpower” (Apartheid bukanlah adi daya) dalam huruf besar berwarna merah.
Di bawah gambar ada kalimat “Akhiri Apartheid Israel”, dan tagar #SabraWontFly.
Poster-poster tersebut ditempatkan di sekitar kantor Marvel-Disney UK di Hammersmith, London barat serta di lokasi lain di pusat kota London.
Stensil Protes mengatakan kepada The New Arab bahwa ada “reaksi besar” terhadap poster online.
“Kami berharap Marvel akan melihat kampanye di seluruh dunia, dan menyadari bahwa mereka seharusnya tidak memiliki bagian dalam memuliakan kolonialisme dan apartheid pemukim Israel. Marvel harus menjatuhkan karakternya. Sabra tidak akan terbang.” [SHR]