Pasukan pendudukan Israel secara brutal menyerang wanita Palestina selama penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki.
Pasukan Israel menyerbu Masjid al-Aqsa untuk hari kelima berturut-turut menggunakan gas air mata, dan peluru karet pada hari Kamis, melukai setidaknya 30 warga Palestina dengan peluru karet atau semprotan merica, kata petugas medis. Mereka sedang membersihkan lokasi untuk tur kelompok Yahudi Israel. Dilaporkan sedikitnya 170 warga Palestina terluka dalam serangan tersebut sejak pekan lalu.
Momen ketika pasukan pendudukan Israel menembakkan gas air mata ke arah jemaah Palestina di dalam aula Al-Qibli di Masjid Al-Alqsa, Yerusalem yang diduduki.
Di antara rangkaian pelanggaran Israel yang dilakukan di Masjid Al-Aqsa, seorang tentara Israel melecehkan perempuan Palestina dengan memotret mereka dan mengganggu salatnya di Masjid Al-Aqsa hari ini.
Kekerasan Israel terhadap Palestina; sekelompok tentara Israel secara agresif mendorong seorang wanita dan mengejar seorang pemuda dengan peluru karet di Masjid Al-Aqsa pagi ini.
Pasukan Israel melecehkan paramedis Palestina dan memaksa mereka keluar dari masjid Al-Aqsa hari ini.
Itulah contoh perilaku kasar yang sama dari penjajah, pelanggar hak asasi manusia, dengan perlengkapan anti huru-hara melawan paramedis yang mencoba melakukan tugasnya untuk kemanusiaan.
Pemukim Israel berkumpul di Yerusalem yang diduduki meneriakkan, “Matilah orang Arab! Matilah orang Arab!” Ungkapan rasis adalah nyanyian populer di kalangan pemukim ilegal Israel karena mereka gemar melecehkan dan menyerang warga Palestina.
Pemukim kolonial Israel menyerang warga Palestina di kereta api di Yerusalem yang diduduki.
Orang-orang Palestina mengerti bahwa Israel bermaksud untuk melakukan ke Yerusalem apa yang mereka lakukan di Hebron. Yakni mengisi lingkungan Arab dengan pemukim ekstremis yang dilindungi, membuat kehidupan sehari-hari tidak mungkin bagi orang Palestina. Kemudian perlahan-lahan mengambil alih area masjid lalu membaginya untuk kepentingan jemaah Yahudi. [SHR]