Israel telah menahan 1.460 orang Palestina sejak awal tahun 2022. Termasuk di antaranya 182 anak yang kebanyakan berasal dari Yeruslem, Tepi Barat.
Laporan ini disampaikan organisasi pemerhati tahanan Palestina (PPCS) seperti dilansir MEMO, 8 April 2022.
Sebanyak 38 persen dari jumlah tahanan tersebut berasal dari Yerusalem yang terdiri dari 560 pria, wanita dan anak. Laporan menyebut empat anak tahanan paling muda: Mohammed Sonokrot, 9 tahun, Daud Hijazi, 11 tahun, Qusai Jado, 11 tahun, dan Jenin Salman, 14 tahun.
Selain itu, Tel Aviv menempatkan 34 anak Palestina sebagai tahanan rumah di Yerusalem. Masa tahanan berbeda-beda namun mereka diwajibkan membayar uang tebusan sebelum dibebaskan.
Ada juga anak-anak yang dijebloskan ke penjara atas nama ‘tahanan administratif’. Tahanan jenis ini tak jelas aturan periodenya karena Israel dapat memperpanjang masanya kapan saja.
Dalam kasus ini, Tel Aviv telah memperbaharui masa ‘tahanan administratif’ sebanyak empat kali yang membuat anak-anak mendekam di balik jeruji lebih lama lagi.[]