Israel menggelar pertemuan bersama 4 negara sahabatnya dari negeri Arab. Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan, pertemuan bernama Negev Summit itu bakal menjadi sebuah forum permanen.
Pertemuan di Israel itu berakhir pada Senin pagi, 28 Maret 2022. Selain Menlu Israel, hadir juga Menlu Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan Menlu Amerika Serikat Antony Blinken.
“Sejarah bukan ditulis; sejarah itu dibuat,” kata Lapid dalam sebuah jumpa pers bersama dengan enam menlu. “Apa yang kita lakukan ialah membangun sejarah, sebuah arsitektur kawasan berdasarkan toleransi dan kerja sama keamanan.”
“Kita membangun kemampuan bersama, melawan musuh kita bersama – paling utama adalah Iran dan proksinya,” katanya.
Menlu AS mengakatan, Washington dan peserta forum ini, “akan bekerja sama untuk melawan ancaman keamanan bersama, termasuk Iran dan proksinya.”
Sementara Menlu Bahrain Abdullatif Al-Zayani menyampaikan, forum ini merupakan sebuah peluang untuk mencapai stabilitas dan keamanan global.
Menlu UEA Abdullah bin Zayed juga mengatakan hal senada. Ia bilang, negaranya mendukung usaha-usaha bertujuan perdamaian, keamanan, stabilitas dan pembangunan di Kawasan. Tak lupa ia menyebutkan, lebih dari 300 ribu orang Israel telah berkunjung ke UEA dalam satu setengah tahun terakhir.
Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko telah mengumumkan normaliasi hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2020. Mereka menyusul Mesir dan Yordania yang masing-masing telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sejak 1979 dan 1994.
UEA dan Bahrain secara resmi meneken normalisasi dengan Israel dalam sebuah seremoni Gedung Putih, Amerika Serikat, 15 September 2020. Penandatanganan normalisasi diperkenalkan dengan nama ‘Kesepakatan Abraham.’ Sedangkan warga Palestina menyebut normalisasi itu sebagai “pengkhianatan”.[]