Menhan Israel Inginkan Solusi Dua-Entitas, Bukan Dua-Negara

 

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan, orang-orang Palestina akan mempunyai sebuah entitas, bukan sebuah negara. Hal ini disampaikan Gantz pada Konferensi Keamanan di Munchen, Jerman, Ahad, 20 Februari.  

“Pada akhirnya nanti, kita akan mendapatkan diri kita dalam solusi dua-entitas, di mana kita menghormati kedaulatan orang-orang dan pemerintahan Palestina, tapi kita juga akan dihormati untuk kebutuhan keamanan kita,” katanya seperti dilansir The Jerusalem Post.

Moderator Konferensi yang juga penulis senior di The Washington Post, Souad Mekhennet, meminta Gantz menjelaskan soal pilihan kata ‘entitas’ (entity). Mengingat istilah dalam diskursus intenasional mengenai resolusi ‘konflik’ di tanah Palestina ialah ‘solusi dua-negara’.

Pensiunan Jenderal IDF itu menjawab bahwa dirinya memilih untuk menyebut ‘dua entitas’ dan bukan ‘dua negara’

“Berbicara solusi dua-negara membawa kita kepada kerangka lawas. Istilah ini membuat kita berilusi kembali ke garis batas tahun 1967 dan lain-lain; sesuatu yang yang tak bisa terwujud,” ujarnya. “Itulah mengapa saya menyebut solusi dua-entitas.”

Menurutnya, hak-hak orang Palestina mestinya dijamin pada sisi lain kebutuhan terhadap keamanan Israel juga harusnya mendapatkan jaminan. Jika dua isu ini mendapatkan solusinya, ia bilang, berarti ini menjadi langkah maju menuju tujuan dari resolusi konflik.

“Kami tak bisa menafikan kehadiran orang-orang Palestina dan orang-orang Palestina juga tak bisa tutup mata terhadap eksistensi orang-orang Israel di area tersebut dan kita mesti mendapatkan cara untuk hidup bersama,” ujarnya. “Kedua sisi mesti mengambil putusan bersejarah.”

Gantz mengingatkan bahwa dirinya telah bertemu dua kali dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. “Kami harus membuat hubungan yang strategis. Kita harus mewujudkan keamanan,” ujarnya.

Sementara sebelumnya, Perdana Menteri Israel Naftali Bennet telah menyatakan ketidaksetujuannya terhadap berdirinya negara Palestina. Demikian juga partainya Bennet, Partai Yamina dan partai sayap kanan lainnya, New Hope.

Dalam sebuah wawancara tahun lalu tentang pembentukan negara Palestina, Bennet mengatakan, “Menurut saya ini akan menjadi kesalahan yang mengerikan.”

Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *