Penghancuran Bangunan Warga Palestina Meningkat 65 %


Tentara Israel menyerobot dan menghancurkan 153 properti milik warga Palestina di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem Timur, selama Februari 2021. Menurut Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), jumlah penghancuran bulan Februari tertinggi keempat berdasarkan data bulanan sejak pencatatan 2009.

Tindakan Israel tersebut memaksa 305 warga Palestina mengungsi, termasuk 172 anak-anak dan berdampak pada mata pencaharian serta akses layanan pada 435 warga. 

Lembaga Urusan Kemanusiaan di PBB (OCHA) melaporkan, perusakan bangunan bulanan meningkat 65 persen di awal tahun ini dibandingkan rata-rata bulanan pada tahun 2020.  Rata-rata di awal tahun ini mencapai 71 perusakan sementara tahun lalu 71 tiap bulannya. 

Tel Aviv berdalih dengan mengatakan properti tersebut dibangun secara ilegal alias tanpa izin. Tetapi menurut warga Palestina, organisasi hak azasi manusia termasuk PBB, izin bangunan di wilayah pendudukan Israel hampir mustahil didapatkan.  

Penghancuran dan penyitaan properti pun tanpa didahului oleh surat peringatan. OCHA mengatakan, hampir 90 persen properti yang dieksekusi pada bulan Februari di Area C tanpa didahului dengan pemberitahuan.  

Area C merujuk pada 60 persen wilayah di Tepi Barat. Area ini, baik lahan dan bangunan di atasnya, dikontrol penuh oleh Tel Aviv.

Penyitaan, menurut OCHA, tidak mewajibkan otoritas Israel menyampaikan pemberitahuan sebelumnya. Dengan demikian, aturan ini mencegah warga terdampak mengajukan keberatan kepada Otoritas. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara drastis meningkatkan penghancuran atau penyitaan properti, termasuk bangunan bantuan dari organisasi kemanusiaan. Pada tahun 2021 saja, 93 infrastruktur yang disediakan oleh organisasi kemanusiaan telah dihancurkan dan disita oleh Israel.  

Sementara di Bruqin, wilayah utara Tepi Barat, pemukim Israel merusak dan mencuri berbagai infrastruktur yang didanai oleh donor. Nilai yang dijarah hampir setara 3000 dolar atau 43 juta rupiah. []


Foto: AFP

 


  

Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *