Pada Minggu siang (19/10/2025), ratusan aktivis kemanusiaan yang tergabung dalam Komite Solidaritas Palestina dan Yaman (KOSPY) menggelar unjuk rasa damai di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Kantor PBB di kawasan Jakarta Pusat. Aksi tersebut dimaksudkan untuk menyuarakan solidaritas terhadap perjuangan Palestina, sekaligus mengecam kebiadaban Israel yang didukung Amerika Serikat dalam melakukan aksi genosida di Gaza.
Dalam aksi kali ini, KOSPY menyampaikan sikap resmi yang terdiri dari sejumlah poin utama. Salah satu di antaranya adalah penolakan tegas atas wacana “Two State Solution” atau ‘Solusi Dua Negara’ yang diusung oleh sejumlah negara termasuk Indonesia, yang dinilai justru membuka peluang bagi pengakuan terhadap penjajahan Israel atas bangsa Palestina.
Selain mengutuk keras penjajahan dan genosida oleh entitas Zionis Israel selama lebih dari 77 tahun atas bangsa Palestina, yang disebutnya sebagai “noda sejarah kemanusiaan dan HAM”, KOSPY juga menyerukan agar entitas ilegal tersebut dibubarkan.
Pada saat yang sama, KOSPY juga menuntut dihentikannya sejumlah pelanggaran yang terus dilakukan Rezim Zionis pasca-berlakunya gencatan senjata terbaru di Gaza.
Lebih lanjut, KOSPY secara khusus menolak wacana “pengakuan atau legitimasi keberadaan serta perlindungan keamanan atas Israel”, yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam banyak kesempatan, dan menilai bahwa sikap Presiden RI tersebut bertentangan dengan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berkenaan dengan normalisasi, KOSPY menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel adalah haram dan merupakan bentuk pengkhianatan atas kemanusiaan, moralitas, agama, HAM, serta menciderai kedaulatan Indonesia, dan karenanya KOSPY mendesak Pemerintah Indonesia tetap berpegang pada kebijakan luar negeri bebas aktif dalam membela Palestina..
Selain itu, KOSPY juga mengutuk agresi Israel terhadap Lebanon, yang dinilai mengancam stabilitas regional dan berpotensi memicu perang lebih luas di Timur Tengah.
Di akhir pernyataan sikapnya, KOSPY mengecam sikap munafik negara-negara Barat dan Arab yang terus mendukung penjajahan Israel. Sebagai langkah nyata, KOSPY mendorong perluasan gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) untuk melawan kolonialisme modern. [SHR]