Lebih dari 40.000 warga Israel diberitakan hengkang meninggalkan Wilayah Pendudukan dalam tujuh bulan pertama 2024, menunjukkan lonjakan emigrasi dari Israel usai Operasi Badai Al-Aqsa.
Menurut data yang dirilis oleh Biro Pusat Statistik Israel pada Minggu (22/9/2024), lebih dari 40.000 warga Israel tercatat meninggalkan Wilayah yang Diduduki pada periode Januari-Juli tahun ini, menandai lonjakan signifikan dibandingkan dengan tahun 2023 lalu.
Data yang dikutip oleh Channel 13 Israel menunjukkan bahwa hampir 10.000 warga Israel belum kembali ke Wilayah yang Diduduki.
Kemarahan publik Israel meningkat karena perang di Gaza telah berlangsung hampir 12 bulan, dan PM Israel, Benyamin Netanyahu dinilai tidak serius dalam upaya pembebasan tawanan dari tangan Hamas.
Banyak warga Israel yang menyalahkan Kabinet Perdana Menteri Benyamin Netanyahu atas perang berkepanjangan tersebut karena ia menolak untuk membuat kesepakatan dengan Hamas untuk melakukan gencatan senjata di Gaza dengan imbalan pembebasan tawanan yang ditawan di wilayah yang terkepung tersebut.
Akibatnya, puluhan ribu warga Israel pun terus mengadakan protes hampir setiap hari selama beberapa bulan terakhir, menuntut kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. [SHR]