Angkatan Bersenjata Yaman melakukan unjuk kekuatan militer tak terduga dan mengesankan di alun-alun “Al Sabeen” Sanaa di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan negara-negara lain.
Saadallah Zarei, seorang pakar senior regional, menyatakan dalam komentarnya kepada Kantor Berita Tasnim: “Tanggal 30 Shahrivar (21 September) dikenal sebagai hari peringatan revolusi melawan Abdrabbuh Mansur Hadi di Yaman. Atas dasar ini, Yaman menunjukkan peningkatan kemampuannya pada peringatan hari ini. Dalam latihan ini, Angkatan Darat, Laut, dan Udara Yaman, pasukan rudal khusus, dan drone menunjukkan industri dan pencapaian mereka yang maju.”
Kapal badai 1, 2, dan 3, serta rudal darat-ke-laut yang ditenagai bahan bakar padat, termasuk rudal jelajah yang tidak dapat dilacak; Ranjau laut Saqib, Karar, dan Mujahid; tiga jenis radar, B16, Shafaq, dan Ofogh (Horizon), yang mampu mengidentifikasi target pada jarak 90 kilometer dan ketinggian 35.000 kaki; rudal darat ke udara Bargh 1, Bargh 2, Fatir 1, drone Khatif 2, drone Qasef 2, dan rudal Hatham, yang mirip dengan Khaybar-shekan Iran, diluncurkan sebagai bagian dari manuver besar ini. Sementara itu, Angkatan Udara Yaman, yang telah hancur total pada tahun-tahun awal perang, membuktikan kebangkitannya dengan jet tempur F5 dan helikopter MI-17.
Yaman memamerkan persenjataan canggihnya termasuk rudal darat ke laut, sistem radar, rudal darat ke udara, drone pengintai, jet tempur, dan helikopter, yang menyoroti kemajuan militer negara tersebut. [SHR]