Petinggi Partai Noam Tinggalkan Koalisi Netanyahu

Pemimpin Partai Noam, Avi Maoz pada Senin (27/2/2023) menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada PM Israel, Benyamin Netanyahu. Maoz mengumumkan bahwa ia mundur dari posisinya sebagai Staf Kementerian di Kantor Perdana Menteri dan tidak akan melanjutkan tugasnya sebagai salah satu anggota Aliansi Kabinet.

Situs i24 melaporkan bahwa bahwa alasan pengunduran diri Maoz dari Koalisi Netanyahu adalah bentuk protes terhadap tidak adanya kekuatan dan pengaruh memadai untuk menjalankan pandangan-pandangannya.

“Sayangnya saya menyadari bahwa tidak ada niat serius untuk menjalankan surat kesepakatan aliansi soal apa yang berhubungan dengan identitas nasional Yahudi,” kata Maoz.

Partai religius dan radikal Noam berafiliasi kepada kelompok nasionalis-religius pemukim Zionis. Partai ini memiliki satu kursi di Knessett (Parlemen Israel), yang ditempati Maoz sendiri.

Pengunduran diri Maoz adalah tanda awal retaknya tembok Aliansi Kabinet Netanyahu. Hal ini terjadi di saat Partai Jewish Power pimpinan Itamar Ben-Gvir juga merilis sejumlah statemen, yang menambah kekhawatiran Netanyahu. Dalam statemen-statemen tersebut, Ben-Gvir mengancam akan mundur jika Kabinet saat ini masih melanjutkan kebijakan “pengendalian orang-orang Palestina”.

Desakan para anggota radikal Kabinet Netanyahu untuk meningkatkan tekanan terhadap warga Palestina muncul di saat kubu Perlawanan dan rakyat Palestina memperingatkan bahwa kesabaran mereka sudah habis dan akan membalas kejahatan Israel dengan operasi-operasi perlawanan.

Peringatan dari Perlawanan Palestina ini disampaikan menyusul serbuan Tentara Israel ke Nablus pada pekan lalu, yang berujung pada gugurnya 11 warga Palestina.

Pada Sabtu pekan lalu, para pemukim Zionis untuk pekan ke-8 berturut-turut kembali turun ke jalanan dan memprotes rencana reformasi sistem peradilan yang dicanangkan Kabinet Netanyahu.

Sebelum ini, mantan PM Israel, Yair Lapid menyatakan bahwa dalam enam bulan ke depan, Israel akan hancur dari dalam. Menurut lapid, dalam kurun waktu ini, masyarakat Israel akan disibukkan dengan perang dan kebencian antara sesama mereka sendiri. [SHR]

Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *