Puluhan ribu warga Israel berdemonstrasi di Tel Aviv pada Sabtu (21/1/2023) menentang reformasi peradilan yang direncanakan oleh rezim Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, lapor Anadolu Agency.
Menurut penyiar publik Israel KAN, hampir 40.000 warga Israel bergabung dalam unjuk rasa anti-rezim di kawasan Jalan Kaplan Tel Aviv.
Protes lain yang dihadiri oleh hampir 10.000 demonstran terjadi di Lapangan Habima di Tel Aviv, kata KAN.
Diusulkan oleh Menteri Kehakiman Yariv Levin, reformasi yang direncanakan, jika diberlakukan, akan menjadi perubahan paling radikal dalam sistem pemerintahan di Israel.
Perubahan tersebut akan sangat membatasi kekuasaan Mahkamah Agung, memberi pemerintah kekuasaan untuk memilih hakim, dan mengakhiri penunjukan penasihat hukum untuk kementerian oleh jaksa agung.
Sabtu lalu, sekitar 80.000 warga Israel berdemonstrasi di Tel Aviv sebagai protes atas rencana Netanyahu untuk merombak sistem peradilan.
Netanyahu, yang diadili karena korupsi, membela reformasi yang kontroversial itu, dengan mengatakan ia memiliki mandat dari jutaan pemilih untuk melaksanakan perubahan tersebut. Padahal banyak pihak menganggap hal itu hanya akal-akalan sang perdana menteri agar dirinya terlepas dari jeratan hukum terkait banyak kasus yang menderanya. [SHR]