Media Malaysia mengatakan bahwa sel Mossad menculik seorang ahli Teknologi Informasi Palestina dari Jalur Gaza, di pusat Ibu Kota, Kuala Lumpur.
Jaringan Mossad kemudian memindahkan pemuda Palestina itu ke sebuah rumah pedesaan di pinggiran Ibu Kota, sebelum intelijen Malaysia dapat menjangkau para penculik dan menangkap mereka dalam waktu 24 jam dan membebaskan sandera.
Al-Jazeera mengutip sumber-sumber Malaysia yang mengatakan bahwa penyelidikan mengungkapkan keterlibatan sel Mossad dalam memata-matai situs-situs penting di negara itu, termasuk bandara, serta pelanggarannya terhadap perusahaan elektronik Pemerintah.
Sumber yang sama mengatakan bahwa Mossad mempekerjakan agen Malaysia, yang telah dilatih di negara-negara Eropa, untuk melakukan operasi tersebut.
Al-Jazeera mencatat bahwa Mossad menginterogasi aktivis Palestina melalui video dari Tel Aviv tentang hubungannya dengan sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam.
Perlu dicatat, peristiwa serupa pernah terjadi saat orang-orang bersenjata membunuh insinyur Palestina, Fadi Al-Batsh, atas perintah agen Mossad di Malaysia pada tahun 2018. [SHR]