“Putriku adalah sukacita jiwaku dan sepotong hatiku.”

Begitu pengakuan tahanan Palestina, Khalil Awawdeh saat para putrinya berhasil mengunjunginya untuk pertama kalinya di Rumah Sakit Assaf Harofeh setelah 176 hari aksi mogok makan yang dilakukannya.
Sementara sang Ibu yang turut menjenguknya, sambal terisak, berbisik berulang kali ke telinga Awawdeh, “Tetap kuat sayangku. Kamu adalah pahlawan! Wahai pahlawanku tetaplah kuat. Kami tidak menginginkan apapun kecuali kebebasan.”
Awawdeh belum melihat keluarganya sejak dia ditahan oleh IOF dan telah melakukan mogok makan selama 176 hari sebagai protes atas penahanan administratifnya yang ilegal dan tanpa pengadilan. [SHR]