13 Drone Buatan AS Remuk di Langit Yaman




Poros perlawanan Yaman, Ansarullah, kembali menembak jatuh pesawat tanpa awak Scan-Eagle milik Arab Saudi. Drone pengintai buatan AS itu hancur di langit al-Jubah, Provinsi Marib, Yaman, 25 Februari. 

Juru bicara militer Yaman, Brigjen Yahya Al-Sari, mengafirmasi sistem pertahanan Ansarullah menjatuhkan Scan-Eagle di pagi hari. Drone jenis ini merupakan yang ke-13 kalinya dijatuhkan oleh Ansarullah.

Burung besi ini diproduksi oleh perusahaan Boeing Aerospace di Oregon, Amerika Serikat. Beratnya 20 kg dan panjangnya dari belakang ke depan 1,71 meter.

Ia dapat terbang dengan kecepatan maksimal 148 km per jam untuk menjalankan misinya. Scan-Eagle berfungsi sebagai alat pengintai, operasi pengawalan, termasuk pengambilan video dan audio dengan kecepatan tinggi. Semua itu ia bisa lakukan dengan jangkauan jelajah sejauh 1500 km dan bertahan di udara selama 24 jam.  

***

Sejak Maret 2015, Arab Saudi dan koalisi militernya yang didukung penuh oleh Amerika Serikat meluncurkan perang melawan negara termiskin di Asia Barat ini.

Mereka menyerang tetangganya di bagian selatan itu lantaran ingin mengembalikan penguasa boneka Abdu Rabbuh Mansour Hadi di Sana’a. Koalisi juga berhasrat menghancurkan kelompok perlawanan di Yaman, Houthi Ansarullah.

Selain jutaan masyarakat terancam bencana kelaparan, 300 ribu lebih nyawa telah melayang akibat agresi. Selain itu, infrastruktur termasuk rumah sakit luluh lantak. 

Walau telah memorakporandakan negara lain, Saudi belum juga mencapai tujuannya. Bahkan dengan perkembangan poros perlawanan yang dibantu angkatan bersenjata Yaman, menurut berbagai pengamat, Saudi hampir mustahil menduduki Sanaa.[]

ISW News

Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *