Keputusan rezim pendudukan Israel menolak konvoi makanan UNRWA memasuki Gaza utara akan mempercepat risiko kelaparan dan menyebabkan anak-anak yang sudah kelaparan lebih cepat meninggal dunia, kata lembaga bantuan Save the Children.
Keputusan tersebut, yang dibuat kemarin, akan berdampak buruk pada daerah kantong yang terkepung tersebut, kelompok hak asasi manusia memperingatkan.
Direktur Save the Children di wilayah Palestina yang diduduki, Xavier Joubert, mengatakan: “Membatasi lebih lanjut bantuan yang sudah disalurkan ke Gaza utara sama saja dengan memperketat hambatan. Pengumuman ini menunjukkan bagaimana pemotongan dana ke Badan PBB yang menjadi sandaran Palestina dan kami sebagai organisasi kemanusiaan menjadi saksi bahwa langkah Israel ini semakin memperkuat fakta bahwa Israel menjadikan kelaparan sebagai senjata.”
“Kami baru saja mendengar minggu lalu dari Badan yang berwenang menangani krisis kelaparan – Sistem Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu – bahwa anak-anak dan keluarga di Gaza utara menghadapi risiko kelaparan, pada awal bulan ini. Anak-anak sudah mengalami kematian akibat kelaparan dan penyakit pada tingkat tertinggi yang pernah terjadi di dunia, sejak pencatatan dimulai.”
Menurut data PBB, jumlah rata-rata harian truk bantuan yang memasuki Gaza turun lebih dari sepertiga dalam beberapa minggu setelah adanya tindakan sementara dari Mahkamah Internasional (ICJ) yang memerintahkan Israel untuk mengizinkan akses bantuan kemanusiaan yang aman dan tidak terbatas. [SHR]