Solidaritas AMAN Atas Nasib Awak Media di Palestina

Aliansi Kantor Berita Mediterania (AMAN) menegaskan kembali kecaman mereka atas kekerasan terhadap jurnalis dan profesional media di zona konflik, sejalan dengan seruan Sindikat Jurnalis Palestina pada Hari Solidaritas Internasional dengan Jurnalis Palestina, Anadolu Agency melaporkan.

AMAN, dalam sebuah pernyataan, mengecam “segala bentuk kekerasan dan serangan terhadap jurnalis dan awak media lainnya saat melakukan tugasnya di zona konflik”.

Berdasarkan pengumuman Pengawas Umum Menteri Media Resmi Palestina, Ahmad Assaf, tanggal 26 Februari adalah Hari Solidaritas Internasional dengan Jurnalis Palestina, sebagaimana diserukan oleh Sindikat Jurnalis Palestina.

Assaf mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Hal ini untuk menarik perhatian terhadap kekejaman yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rekan-rekan jurnalis kami, sebagai bagian dari aksi pemusnahan sistematis yang dilakukan oleh Pendudukan terhadap rakyat kami.”

AMAN, jaringan kantor berita nasional dari Cekungan Mediterania, secara konsisten mengecam pembunuhan jurnalis dan personel media Palestina, serta orang-orang dari negara lain, khususnya selama serangan Israel di Gaza.

AMAN juga menyampaikan solidaritas dan dukungannya terhadap jurnalis Palestina yang paling menderita.

Sekitar 132 jurnalis juga tewas akibat serangan Israel di daerah kantong tersebut.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. Pemboman Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan lebih dari 29.000 orang dan melukai lebih dari 69.000 orang dengan kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan.

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. [SHR]

Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *