Globes melapokan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menolak tegas tawaran Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett untuk menengahi konflik Rusia versus Ukraina.
Menurut Globes, media Rusia melaporkan bahwa Putin menolak tawaran Bennett bagi Israel untuk menjadi penengah dan menekankan bahwa para pemimpin Ukraina telah menerima proposal untuk bernegosiasi di Belarus.
Meski demikian, Putin tetap menyebut otoritas Ukraina sebagai “teroris” dan rezim “neo-Nazi”.
Sementara harian Israel melaporkan sumber diplomatik senior yang mengatakan bahwa Israel tidak mungkin menjadi perantara atau mediator antara Rusia dan Ukraina, karena rezim apartheid ini tidak memiliki kelayakan moral menjadi penengah, sementara pihaknya sendiri tengah berposisi sebagai penjajah Palestina. []