Sekitar 1.853 warga sipil di Yaman menjadi korban serangan udara koalisi militer Arab Saudi sepanjang tahun 2021. Data ini disampaikan organisasi HAM Eye Humanity Center for Rights and Development dalam konferensi pers, Sanaa, Sabtu, 8 Januari 2022.
Kepala lembaga Ahmaed Abu Hmra menyebut, korban tewas termasuk di antaranya 96 anak dan 25 wanita. Selain itu, 20.214 fasilitas ekonomi dan 2.152 infrastruktur lainnya rusak akibat 164.811 serangan udara dan darat selama setahun.
Lembaga menyerukan masyarakat internasional menginvestigasi kriminal yang dilakukan Riyadh dan koalisinya. Eye Humanity juga mengutuk pihak yang tutup mata dengan apa yang terjadi di Yaman.
Sementara korban meninggal telah mencapai 377 ribu sejak agresi melanda Yaman pada Maret 2015. Ketika itu, Riyadh dan koalisinya yang didukung penuh oleh Amerika Serikat meluncurkan perang melawan negara termiskin di Asia Barat ini.
Mereka menyerang tetangganya di bagian selatan itu lantaran ingin mengembalikan penguasa boneka Abdu Rabbuh Mansour Hadi di Sana’a. Koalisi juga berhasrat menghancurkan kelompok perlawanan di Yaman, Houthi Ansarullah.
Jutaan masyarakat Yaman terancam bencana kelaparan akibat lulu lantaknya infrastruktur dalam negeri.
Walau telah memorakporandakan negara lain, Saudi belum juga mencapai tujuannya. Bahkan dengan perkembangan poros perlawanan yang dibantu angkatan bersenjata Yaman, menurut berbagai pengamat, Saudi hampir mustahil menduduki Sanaa.[]