Menteri Hak Asasi Manusia Yaman Ali Dailami mengungkapkan, lebih dari tiga ribu anak membutuhkan berobat ke luar negeri. Kebutuhan urgen ini lantaran kondisi kesehatan mereka yang kritis dan terbatasnya fasilitas kesehatan di Yaman.
“Anak-anak di Yaman menjadi sasaran kejahatan agresi koalisi militer Arab Saudi selama lebih 7 tahun. Keadaan diperparah dengan blokade, bencana kelaparan dan pengungsian,” kata Dailami dalam jumpa pers di Sana’a, Senin, 27 Desember 2021.
Anak-anak di Yaman, kata dia, tak pernah lepas dari serangan koalisi. Nyawa mereka senantiasa terancam baik di rumah, sekolah, rumah sakit, pasar maupun tempat ibadah. Bahkan koalisi juga menjadikan mereka target.
Sementara korban meninggal secara umum, per Desember 2021, telah mencapai 377 ribu sejak agresi melanda Yaman pada Maret 2015. Ketika itu, Riyadh dan koalisi militernya yang didukung penuh oleh Amerika Serikat meluncurkan perang melawan negara termiskin di Asia Barat ini.
Mereka menyerang tetangganya di bagian selatan itu lantaran ingin mengembalikan penguasa boneka Abdu Rabbuh Mansour Hadi di Sana’a. Koalisi juga berhasrat menghancurkan kelompok perlawanan di Yaman, Houthi Ansarullah.
Jutaan masyarakat Yaman terancam bencana kelaparan akibat lulu lantaknya infrastruktur dalam negeri.
Walau telah memorakporandakan negara lain, Saudi belum juga mencapai tujuannya. Bahkan dengan perkembangan poros perlawanan yang dibantu angkatan bersenjata Yaman, menurut berbagai pengamat, Saudi hampir mustahil menduduki Sanaa.[]
Yemen Press Agency