Angkatan bersenjata Yaman selangkah lagi membebaskan Provinsi Jawf dari pendudukan koalisi militer Arab Saudi. Jawf merupakan wilayah utara Yaman yang luasnya hampir sama dengan Jawa Tengah dan berbatasan dengan Saudi.
Perkembangan di Jawf dicapai setelah tentara Yaman bekerja sama dengan kelompok perlawanan rakyat setempat merebut kembali distrik pusat administrasi di Jawf, Khabb wa ash-Sha’af. Selain wilayahnya luas, distrik ini merupakan area strategis.
Menurut juru bicara Tentara Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, pihaknya juga telah membebaskan 1.200 kilometer persegi di Jawf. Tentara Yaman telah menyisir area ini dan memastikan pasukan agresor sudah hengkang.
Wilayah-wilayah padang pasir di Jawf juga kini terbabas dari pasukan agresor. Yahya menegaskan, Tentara Yaman akan melanjutkan operasi pembebasan demi membela kedaulatan negaranya.
“Tentara Yaman punya cara untuk mengahadapi agroser dukungan Amerika Serikat ini. Kami siap merespons setiap serangan mereka,” ujarnya seperti dilansir Alahednews.com, 28 Desember 2021.
Sementara korban meninggal telah mencapai 377ribu sejak agresi melanda Yaman pada Maret 2015. Ketika itu, Riyadh dan koalisi militernya yang didukung penuh oleh Amerika Serikat meluncurkan perang melawan negara termiskin di Asia Barat ini.
Mereka menyerang tetangganya di bagian selatan itu lantaran ingin mengembalikan penguasa boneka Abdu Rabbuh Mansour Hadi di Sana’a. Koalisi juga berhasrat menghancurkan kelompok perlawanan di Yaman, Houthi Ansarullah.
Jutaan masyarakat Yaman terancam bencana kelaparan akibat lulu lantaknya infrastruktur dalam negeri.
Walau telah memorakporandakan negara lain, Saudi belum juga mencapai tujuannya. Bahkan dengan perkembangan poros perlawanan yang dibantu angkatan bersenjata Yaman, menurut berbagai pengamat, Saudi hampir mustahil menduduki Sanaa.[]