Layanan operasi di rumah sakit Jalur Gaza terancam lumpuh. Menurut Kementerian Kesehatan setempat, seperti dikutip Quds Network News 4 Agustus, wilayah yang terblokade ini kekurangan nitrous oxide atau gas yang biasanya digunakan untuk pasien di atas meja bedah.
Direktur Administrasi Kementerian, Mahmoud Hammad, mengatakan, ketersediaan nitrous saat ini hanya cukup digunakan hingga sepuluh hari mendatang. Kementerian telah meminta bantuan ke berbagai lembaga internasional termasuk WHO namun Israel menghalangi barang masuk ke Gaza.
Padahal, menurut Hammad, pihaknya membutuhkan 120 tabung nitrous setiap bulan. Namun dengan krisis ini, kata dia, banyak pasien yang membutuhkan tindakan operasi terancam meninggal dunia.