“Pertempuran berikutnya atas Yerusalem akan menjadi ‘perang regional’,” tegas anggota senior Biro Politik Gerakan Jihad Islam, Khaled Al-Batsh kepada wartawan (18/6).
Bagaimana hal itu bisa terjadi?
“Cukup mendengar lima pemimpin terkemuka di kawasan itu menyatakan kesiapan mereka untuk membela Yerusalem,” tambahnya.
Artinya, dengan terpenuhinya syarat tersebut, dia yakin perang regional sebagaimana yang dimaksudkannya bakal benar-benar terwujud.
Dia menggambarkan pasukan gabungan Kelompok Perlawanan itu nantinya bakal “mampu mengobarkan perang dan memimpin pertempuran regional untuk pembebasan Al-Quds”.
Seperti diketahui, bulan lalu Israel membombardir Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 250 warga Palestina, setelah faksi-faksi Perlawanan menyatakan dukungan bagi warga Palestina di Yerusalem Timur, yang terancam dipindahkan dan diusir paksa demi memberi jalan bagi para pemukim ilegal Israel untuk merebut tanah-tanah dan rumah warga Palestina.
Setelah aksi pembalasan Kelompok Perlawanan Hamas berlangsung dua pekan, Israel mengemis gencatan senjata. Namun tak berapa lama, mereka justru melanggar gencatan senjata tersebut dengan melakukan aksi brutal terhadap ratusan jemaah di Masjid Al-Aqsa, yang kemudian diikuti beberapa kali serangan udara berulang di sejumlah titik di Jalur Gaza.
Tindakan licik Israel inilah yang kemudian memicu kemarahan warga Palestina dan sejumlah Kelompok Perlawanan Palestina, hingga mereka bersiap kembali ke status “siaga”. []