Sejumlah truk berisi bantuan kemanusiaan akan memasuki Jalur Gaza pada hari Minggu (19/1/2025) seiring dengan diberlakukannya perjanjian gencatan senjata, kata seorang pejabat Palestina, seperti yang dilaporkan kantor berita Anadolu.
“Puluhan truk bantuan telah tiba dari wilayah Mesir ke persimpangan Karam Abu Salem (Kerem Shalom),” kata pejabat itu kepada Anadolu.
“Truk-truk ini bersiap memasuki Gaza saat gencatan senjata dimulai,” tambahnya, tanpa memberikan rincian kapan truk bantuan akan diizinkan masuk ke wilayah tersebut.
Saluran Berita Al-Qahera yang berafiliasi dengan Pemerintah Mesir mengatakan bahwa 95 truk bantuan masuk ke penyeberangan tersebut, sementara yang lain menunggu di penyeberangan Rafah untuk diizinkan masuk ke Gaza.
Sementara itu, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan pihaknya memiliki 4.000 truk bantuan yang siap memasuki Gaza.
“UNRWA memiliki 4.000 truk bantuan yang siap memasuki Gaza; setengah dari mereka membawa makanan dan tepung,” kata Badan PBB itu di akun X-nya.
Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini memperingatkan bahwa serangan terhadap konvoi bantuan di Jalur Gaza “dapat menurun ketika bantuan kemanusiaan datang setelah gencatan senjata”.
Perjanjian gencatan senjata tersebut mulai berlaku pada hari Minggu pukul 11.15 waktu setempat (09.15GMT) setelah penundaan beberapa jam karena tuduhan tak berdasar Israel terhadap Hamas yang menunda pembebasan daftar tawanan yang akan dibebaskan. Awalnya dijadwalkan dimulai pada pukul 08.30 waktu setempat (06.30GMT).
Sebelum gencatan senjata, sekitar 47.000 orang telah terbunuh, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 110.700 lainnya terluka dalam perang genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan setempat. [SHR]