Juru Kamera lepas Anadolu di Gaza, Saed Abu Nabhan, tewas akibat serangan senapan jarak jauh tentara Israel pada hari Jumat, Anadolu Agency melaporkan.
Militer Israel pertama-tama mengepung sebuah area di Kamp Pengungsi Al-Jadeed, yang terletak di wilayah Nuseirat di Jalur Gaza tengah, di mana banyak jurnalis berada, sebelum menargetkan mereka yang berada di area tersebut.
Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan seseorang yang terluka dilarikan keluar rumah dengan tandu dengan bantuan relawan kemanusiaan.
Di dekatnya, Abu Nabhan terlihat berusaha berlari sambil meliput kejadian tersebut dengan peralatannya. Pada saat itu, dia menjadi sasaran tembakan yang tampak seperti senapan jarak jauh.
Abu Nabhan kemudian terjatuh ke tanah dan terbaring tak bergerak. Orang-orang di dekatnya berjuang dengan ketakutan untuk mendekatinya karena ancaman menjadi sasaran peluru Israel.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan serangan itu, dan membenarkan bahwa Abu Nabhan terbunuh.
Secara terpisah, setidaknya satu orang dilaporkan tewas, dan korban meninggal dan terluka dibawa ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, menyusul serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di lingkungan Shuja’iyya di Gaza.
Kematian Abu Nabhan membuat jumlah total jurnalis Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 menjadi 203 orang. Laporan juga menunjukkan bahwa 399 jurnalis terluka, dan 43 lainnya ditangkap.
Tentara Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 46.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, meskipun ada Resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza. [SHR]