Kelompok Perlawanan Palestina, Hamas mengatakan pada hari Minggu (22/12/2024) bahwa mereka telah menembak seorang perwira militer Israel di Jalur Gaza utara, Anadolu melaporkan.
Sayap bersenjata kelompok tersebut, Brigade Izzuddin Al-Qassam, mengatakan petugas tersebut ditembak oleh pejuangnya di kamp pengungsi Jabalia, tanpa menyebutkan secara spesifik apakah dia terbunuh.
Klaim tersebut muncul satu hari setelah Hamas mengatakan bahwa pejuangnya telah membunuh lima tentara Israel dalam bentrokan di Jabalia pada hari Sabtu (21/12/2024).
Belum ada komentar langsung dari Israel mengenai klaim Hamas.
Israel terus melanjutkan operasi darat skala besar di Gaza utara sejak 5 Oktober dan berusaha menduduki wilayah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.
Sejak saat itu, tidak ada cukup bantuan kemanusiaan termasuk makanan, obat-obatan dan bahan bakar yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut, sehingga penduduk yang tersisa berada di ambang kelaparan.
Serangan Israel di Gaza utara adalah episode terbaru dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023 saja.
Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di Gaza. [SHR]