Hujan lebat telah memperburuk penderitaan warga Palestina yang terlantar di Jalur Gaza di tengah perang Israel yang mematikan di daerah kantong tersebut, kata Dinas Pertahanan Sipil pada hari Minggu, Anadolu Agency melaporkan.
“Curah hujan telah menyebabkan kerusakan parah pada tenda-tenda yang menampung ribuan pengungsi dengan air mengalir di dalam tenda dan merusak bagasi serta kasur,” kata Juru bicara Mahmoud Basal dalam sebuah pernyataan.
“Situasi saat ini menandakan bencana kemanusiaan yang nyata jika intervensi tidak segera dilakukan,” dia memperingatkan.
Hujan deras melanda beberapa wilayah di wilayah kantong Palestina, khususnya Gaza tengah dan selatan pada hari Minggu.
Juru bicara tersebut mengimbau PBB dan komunitas internasional untuk segera turun tangan menyediakan tenda dan karavan bagi warga sipil yang mengungsi di Gaza selama musim dingin.
Israel telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 44.200 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 104.500 orang.
Tahun kedua genosida di Gaza telah menuai kecaman internasional yang semakin meningkat, dengan tokoh-tokoh dan lembaga-lembaga yang menyebut serangan-serangan tersebut dan pemblokiran pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan suatu populasi.
Pada hari Kamis, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang brutalnya di Gaza. [SHR]