Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan pada hari Jumat bahwa hampir 70 persen dari korban jiwa yang telah diverifikasi dalam perang Gaza adalah perempuan dan anak-anak, dan mengutuk apa yang disebutnya sebagai “pelanggaran sistematis terhadap prinsip-prinsip dasar hukum kemanusiaan internasional”, lapor Reuters.
Penghitungan PBB sejak dimulainya perang, di mana militer Israel memerangi pejuang Hamas, hanya mencakup korban jiwa yang berhasil diverifikasi oleh tiga sumber, dan penghitungan terus berlanjut.
Sebanyak 8.119 korban yang diverifikasi adalah jumlah yang jauh lebih rendah dibandingkan jumlah korban lebih dari 43.000 yang dilaporkan oleh otoritas kesehatan Palestina selama perang yang telah berlangsung selama 13 bulan tersebut. Namun rincian PBB mengenai usia dan jenis kelamin para korban mendukung pernyataan Palestina bahwa perempuan dan anak-anak mewakili sebagian besar korban tewas dalam perang tersebut.
Temuan ini menunjukkan “pelanggaran sistematis terhadap prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional, termasuk perbedaan dan proporsionalitas”, kata Kantor Hak Asasi Manusia PBB dalam sebuah pernyataan yang menyertai laporan setebal 32 halaman tersebut.
“Penting untuk melakukan perhitungan yang matang sehubungan dengan tuduhan pelanggaran serius terhadap hukum internasional melalui badan peradilan yang kredibel dan tidak memihak dan, sementara itu, semua informasi dan bukti yang relevan dikumpulkan dan disimpan,” kata Komisaris Tinggi PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Volker Turk.
Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari temuan laporan tersebut. [SHR]