Hamas hari ini mengonfirmasi bahwa pemimpinnya, Yahya Sinwar, gugur syahid dalam pertempuran di Gaza, kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan di saluran media sosial kelompok tersebut.
“Pemimpin Hamas, Khalil Al-Hayya mengumumkan kesyahidan pemimpin besar, Presiden Biro Politik Hamas, pahlawan Badai Al-Aqsa, Yahya Sinwar, yang mencari kesyahidan dan mencapainya setelah bentrok dengan kekuatan Zionis bersama para pejuang lainnya di Jalur Gaza,” bunyi pernyataan tersebut.
“Hamas akan tetap ada sampai negara Palestina didirikan di seluruh Palestina yang bersejarah dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” lanjut Al-Hayya, seraya menambahkan bahwa syahidnya Sinwar, seperti para pendahulunya termasuk pendiri Hamas, Syaikh Ahmed Yassin dan Abdel Aziz Al-Rantisi, hanya akan “memberdayakan perlawanan” dan “akan menjadi kutukan bagi penjajah”.
Tahanan Israel, lanjutnya, “tidak akan dikembalikan tanpa gencatan senjata sepenuhnya, penarikan Israel dari Jalur Gaza, dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara Pendudukan.”
Israel Kamis kemarin mengumumkan bahwa Sinwar terbunuh setelah baku tembak dengan pasukan Pendudukan di provinsi Rafah selatan pada hari Rabu. Mereka kemudian merilis rekaman drone saat-saat terakhirnya yang menunjukkan Sinwar berjuang melawan Pendudukan sampai akhir. Dia mengenakan keffiyeh untuk menyembunyikan wajah dan seragam tentaranya. [SHR]