Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan mengatakan pada hari Kamis bahwa tahanan Palestina yang ditahan di Penjara Gilboa Israel ibarat “hidup di neraka”, Pusat Informasi Palestina melaporkan. Komisi menjelaskan gambarannya dengan mengutip pengacaranya yang sempat mengunjungi beberapa tahanan di penjara dua hari lalu.
“Para sipir Israel di Penjara Gilboa menargetkan para tahanan secara psikologis melalui penghinaan fisik dan verbal,” kata pengacara tersebut. Ia menambahkan, pemukulan dan makian sudah menjadi hal yang rutin, sehingga mengakibatkan mereka terpaksa duduk dalam posisi tertentu selama prosedur penghitungan kepala yang sering dilakukan.
Dia juga menunjukkan bahwa para tahanan dipaksa berlutut di tanah dengan tangan menutupi kepala dan wajah mereka menghadap ke dinding, dan menambahkan bahwa mereka dipaksa berjalan di atas garis yang digambar di tanah ketika keluar untuk istirahat.
Menurut Komisi tersebut, tahanan Palestina di Gilboa benar-benar terisolasi dari dunia luar; mereka disuguhi makanan yang kuantitas dan kualitasnya buruk; menghadapi kekurangan pakaian dan selimut; menderita penyebaran penyakit kulit; dan harus menghadapi kekurangan bahan pembersih dan disinfektan.
Pengacara Komisi tersebut mengatakan bahwa penjara Gilboa sangat penuh sesak sehingga para tahanan tidak memiliki ruang untuk duduk atau bergerak melebihi tepi kasur mereka.
Lebih dari 10.800 warga Palestina telah ditangkap di Tepi Barat dan Yerusalem sejak dimulainya genosida Israel di Gaza pada Oktober lalu. Ratusan lainnya terbunuh atau terluka oleh pasukan pendudukan Israel. [SHR]