UNRWA Peringatkan Risiko ‘Generasi Hilang’ Timpa Anak-anak Gaza

Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, telah memperingatkan dampak buruk perang Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung, dengan mengatakan hal itu dapat menyebabkan “generasi yang hilang”.

“Gaza di mana sekolah bukan lagi sekolah,” tulisnya di X. “Ketika perang dimulai, @UNRWA terpaksa menutup semua sekolahnya dan menjadikannya tempat penampungan bagi keluarga pengungsi. Ruang kelas yang dulunya menampung anak perempuan dan laki-laki kini penuh sesak dengan keluarga pengungsi atau hancur.”

Alih-alih menjadi tempat belajar, sekolah-sekolah di Gaza malah “menjadi tempat keputusasaan, kelaparan, penyakit dan kematian,” tambahnya. Menurut pejabat PBB tersebut, setengah dari 600.000 anak sekolah di Gaza menerima pendidikan mereka di sekolah-sekolah UNRWA sebelum perang Israel terjadi di Jalur Gaza dan menekankan hak anak-anak Gaza atas pendidikan seperti anak-anak lain di dunia.

Ia memperingatkan bahwa semakin lama siswa tidak bersekolah, semakin besar kemungkinan Gaza memiliki “generasi yang hilang” dan “Ini adalah resep kebencian dan ekstremisme di masa depan.”

Pada hari Selasa, Kementerian Pendidikan Palestina mengatakan pendudukan Israel telah membunuh 8.672 siswa sekolah dan universitas di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober. Hal ini menunjukkan bahwa 353 sekolah negeri dan universitas, dan 65 sekolah UNRWA di Jalur Gaza telah hancur total atau rusak sebagian. [SHR]

Berbagi artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *