Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, pada Minggu (26/5/2024) mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menangkap tentara Israel selama operasi di Jalur Gaza, Anadolu Agency melaporkan.
Juru Bicara Brigade al-Qassam, Abu Ubaidah, mengatakan dalam pesan yang direkam bahwa para pejuang Perlawanan sukses “melakukan operasi kompleks pada Sabtu sore, di Jalur Gaza utara, di mana mereka memancing pasukan Zionis ke salah satu terowongan di kamp pengungsi Jabalia”.
Pejuang Al-Qassam “menyergap pasukan ini di dalam terowongan dan di pintu masuknya, dan menyerang anggotanya dari jarak dekat”.
“Ketika pasukan bala bantuan Israel tiba, mereka juga diserang dengan alat peledak,” lanjut Abu Ubaidah.
Dia menegaskan bahwa pasukan Perlawanan “menyebabkan semua anggota pasukan Zionis tewas, terluka, dan ditawan, serta menyita peralatan militer mereka,” tanpa menyebutkan jumlah tawanan.
Al-Qassam merilis rekaman video yang menunjukkan penarikan salah satu jenazah korban tentara Israel, yang ditahan dalam operasi tersebut, selain helm, pakaian militer, dan sejumlah senjata.
Ini adalah operasi pertama yang dilakukan oleh faksi Perlawanan Hamas yang mengumumkan penangkapan tentara Israel sejak Israel memulai serangan darat ke Gaza pada 27 Oktober.
Hingga kini, Israel telah membunuh hampir 36.000 warga Palestina sejak 7 Oktober.
Beberapa tawanan dibebaskan dengan imbalan gencatan senjata singkat dan pembebasan tahanan Palestina pada bulan November.
Lebih dari tujuh bulan perang Hamas vs Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah mengamanatkan Tel Aviv untuk mencegah pasukannya melakukan tindakan tersebut, dan memastikan bantuan kemanusiaan menjangkau warga sipil di Gaza.
Dalam keputusan terbarunya pada hari Jumat, pengadilan PBB memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di kota selatan Rafah, yang dimulai pada tanggal 6 Mei. [SHR]